banner 728x250

165 Anggota Satpol PP Terindikasi Main Judol, LSM GRACIA Soroti Kepemimpinan Arifin dan Heru Budi

judul gambar

JAKARTA, MediaTransparancy.com – Sekitar 165 anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta terindikasi bermain Judi Online (Judol) merupakan catatan buruk terhadap kinerja Kasatpol PP Jakarta, Arifin dan juga Pj Gubernur Jakarta, Heru Budi Hartono.

Hal tersebut disampaikan Sekjen LSM Gerakan Cinta Indonesia (GRACIA), Hisar Sihotang mengomentari temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang menemukan adanya 165 anggota Satpol PP Jakarta yang diduga terlibat aktivitas Judol dengan total transaksi sekitar Rp 2,3 miliar pada tahun 2023.

judul gambar

Bahkan salah satu anggota Satpol PP tercatat memiliki total deposit  sebesar Rp 194.000.000 dari 193 kali transaksi. Temuan ini tertuang dalam surat klarifikasi dari Inspektorat DKI Jakarta yang ditujukan kepada Kasatpol PP DKI, Arifin dengan Nomor e.0519.PA.01.00 yang ditandatangani Sekretaris Inspektur, Dina Himawati pada tanggal 10 September 2024 yang lalu.

“Melalui arahan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, bahwa Judi Online adalah musuh bersama dan wajib hukumnya untuk diberantas. Namun ibarat bom waktu, bahwa ratusan aparat penegak Perda di DKI Jakarta, yakni Satpol PP diketahui melakukan perbuatan haram tersebut. Ini adalah bukti kegagalan Arifin sebagai Kasatpol PP DKI maupun Pj Gubernur, Heru Budi Hartono,” ujarnya.

Dikatakannya, sejatinya, Satpol PP DKI Jakarta merupakan garda terdepan setelah aparat hukum yang akan ikut serta menumpas semua bentuk perjudian yang ada di lingkungan Jakarta. “Bukan malah jadi pelaku menjadi perusak generasi bangsa ini ke depan,” ungkapnya.

Hisar mengatakan, dengan adanya temuan PPATK terkait indikasi adanya ratusan anggota Satpol PP Jakarta yang terindikasi ikut sebagai pelaku Judol, pihaknya mendesak adanya tindakan yang tegas. “Harus ada tindakan tegas terhadap seluruh anggota Satpol PP DKI Jakarta yang terindikasi terlibat Judol tersebut. Selain itu, sebagai pimpinan tertinggi Satpol PP DKI, Arifin juga harus ikut bertanggungjawab karena gagal dalam mendidik anak buahnya, sebaiknya mundur atau dimundurkan,” katanya.

Arifin belum bisa memastikan kebenaran laporan yang mengaitkan nama-nama anak buahnya dalam temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

“Nanti kita telusuri. Ya kan, dicek dulu. Intinya dicek, mereka benar atau tidak,” ujar Arifin dengan nada tanya di Balai Kota Jakarta, Senin

Arifin juga menjawab singkat ketika ditanya apakah anggota Satpol PP yang terindikasi akan dipanggil untuk diperiksa. “Sudah ya, cukup-cukup,” kata Arifin.

 Penulis: Redaksi

judul gambar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *