KABUPATEN TOBA, MediaTransparancy.com – Bulan Maret merupakan momen yang paling bersejarah untuk seluruh masyarakat Kabupaten Toba. Pasalnya, tepat tanggal 9 Maret, Kabupaten Toba akan merayakan sejarah lahirnya kabupaten tersebut.
Untuk menyambut hari bersejarah tersebut, Pemkab Toba telahempersiapkan perayaan yang akan dilaksanakan selama 3 hari, yakni tanggal 5, 7 dn 9 Maret 2024 dengan menyiapkan lokasi yang dibagi menjadi tiga zonasi.
Untuk HUT ke 25 tahun ini, Pemkab Toba mengangkat tema “Kabupaten Toba Bangkit, Bergerak dan Tampil Sebagai Pemenang”.
Tema hari jadi Pemkab Toba tersebut merupakan harapan dan impian yang barang tentu ingin dicapai Pemkab Toba ke depan.
Namun, berbagi kalangan menilai, bahwa mimpi Pemkab Toba seperti yang disampaikan dalam tema HUT Kabupaten Toba ke 25 tahun ini dinilai masih hanya sebatas slogan.
“Mimpi Pemkab Toba untuk menjadi pemenang masih hanya sebatas retorika belaka,” ujar Sekjen LSM Gerakan Cinta Indonesia (LSM Gracia), Hisar Sihotang ketika dimintai komentarnya tentang perayaan HUT Pemkab Toba.
Dikatakan Hisar, bahwa korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) masih menjadi PR Pemkab Toba yang hingga saat ini masih belum terselesaikan.
“Untuk menjadi pemenng, Bupati Toba harus bisa memastikan jika aparatnya sudah terbebas dari penyakit KKN,” ungkapnya.
Hisar menambahkan, kado terindah pad HUT Pemkab Toba yang ke 25 tahun ini, salah satu diantaranya maraknya dugaan korupsi dalam pelaksanaan kegiatan pada Dinas PUTR Pemkab Toba tahun anggaran 2022-2023.
“Kado terindah dari Dinas PUTR pada HUT Pemkab Toba tahun ini adalah, dugaan pengurangan volume pekerjaan pada proyek Peningkatan Jaringan Irigasi Simangatasi 1 Kecamatan Silaen yang menelan anggaran sekitar Rp 2,9 miliar, proyek Pengelolaan Sumber Saya Air di Desa Siantar Narumonda IV, Kec. Siantar Dangsina, proyek Pembangunan Jalan Dusun III Desa Pintu Baru, Pembangunan Jembatan Penyeberangan Napitupulu Bahasanya, proyek Irigasi di Desa Bonandokok dan Matii Balige, yang mana semua kegiatan tersebut ditenggarai dikerjakan tidak sesuai spek,” ungkap Hisar.
Hisar menambahkan, jika ingin menjadi pemenang, Pemkab Toba harus berbenah.
“Mereka (Pemkab Toba-red) harus berbenah, terkhusus masalah penanganan KKN,” sebutnya.
Untuk menghindari penilaian negatif, Hisar meminta Bupati Toba untuk mengusut pelaksanaan proyek-proyek Dinas PUTR tersebut.
“Kita mendesak Bupati Toba untuk melakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap pelaksanaan proyek-proyek Dinas PUTR tetsebut,” katanya.
Selain itu, Hisar juga mendesak agar Bupati Toba untuk melakukan evaluasi terhadap para pejabat yang terlibat langsung dalam pelaksanaan proyek – proyek itu.
“Kita minta Bupati Toba untuk memcopot Kadis PUTR Toba dan menggantiny dengan pejabat yang memiliki integritas tinggi dalam pencegahan tindaklanjuti pidana korupsi,” terangnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas PUTR Toba, Sopian Sitorus yang dikonfirmasi terkait salah satu kegiatan Dinas PUTR Toba yang diduga dikerjakan asal-asalan lebih memilih cuek.
Sepertinya pejabat Dinas PUTR Toba ini tidak memahami Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP).
Penulis: Redaksi