banner 728x250

17 SMP Swasta di Tangerang Jadi “Sapi Perah” Oknum Tim BOS Prov Banten Berinisial AH

judul gambar

BANTEN, MediaTransparancy.com – Pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di Kabupaten/Kota Provinsi Banten yang disinyalir terjadi manipulasi terus menyeruak.

Data yang diperoleh MediaTransparancy.com dari sumber terpercaya menyebutkan, sekitar 17 (tujuh belas-red) Sekolah Menengah Pertama (SMP) swasta di Kabupaten Tangerang menjadi ‘sapi perah’ oleh salah seorang oknum Tim BOS Provinsi Banten berinisial AH.

judul gambar

“Dana BOS di Kabupaten/Kota Provinsi Banten menjadi bancakan bagi orang-orang yang memiliki akses dalam jaringan pengelolaan Dana BOS, dan itu sudah berlangsung lama,” ujarnya.

Dikatakannya, bahwa oknum-oknum yang tergabung dalam Tim BOS Provinsi Banten memiliki jaringan masing-masing untuk mengeruk keuntungan pribadi dari Dana BOS.

“Mereka sudah memiliki jaringan masing-masing. Sudah punya sekolah masing-masing,” ungkapnya.

Disampaikannya, tiap oknum Tim BOS menangani sekolah yang tidak sedikit jumlahnya.

“Bervariasi. Ada di Kabupaten Tangerang, salah seorang oknum Tim BOS Banten menangani 17 SMP swasta,” katanya.

Adapun modus permainan yang dijalankan masing-masing oknum adalah pengembalian Dana BOS.

“Mereka bermain dalam pengembalian Dana BOS. Contoh, pengembalian BOS Kabupaten Tangerang,” tuturnya.

Dia mengatakan, ada dugaan manipulasi pengembalian dana dari sekolah ke bank/kas daerah yang masih menggunakan Bank BJB dengan rekening BJB.

“Contoh, pengembalian dana jumlahnya Rp 90.000.000 dari sekolah, namun oleh oknum Tim BOS disetorkan ke bank tercatat Rp 9.000.000. Kemudian, salinan yang diberikan kepada sekolah tetap berjumlah Rp 90.000.000. Dengan artian, ada manipulasi uang negara yang masuk ke kantong pribadi oknum Tim BOS untuk satu sekolah sebesar Rp 81.000.000,” paparnya.

Dengan permainan tersebut, jika dilakukan perhitungan secara mati-matian, jika menangani 17 sekolah swasta untuk satu orang oknum Tim BOS Prov Banten bisa memperoleh penghasilan sekitar Rp 1.377.000.000. Angka yang sangat fantastis.

Menanggapi maraknya dugaan penipuan Dana BOS di Kabupaten/Kota Provinsi Banten tersebut, Sekjen LSM Gerakan Cinta Indonesia (Gracia), Hisar Sihotang mengatakan ketidakheranannya.

“Sesungguhnya saya tidak heran dengan adanya informasi tersebut. Sebab, sampai saat ini Dana BOS masih jadi ajang korupsi yang luar biasa,” katanya.

Hisar mengatakan, Tim BOS Prov Banten berupaya memanfaatkan posisinya untuk merampok uang rakyat untuk memperkaya diri sendiri.

“Mereka ini memanfaatkan posisinya untuk merampok uang rakyat demi untuk memperkaya diri sendiri,” sebutnya.

Disampaikan Hisar, oknum Tim BOS Prov Banten yang menangani 17 SMP swasta di Kabupaten Tangerang memiliki harta kekayaan melimpah hasil dari merampok uang rakyat Dana BOS.

“Oknum Tim BOS Prov Banten berinisial AH ini telah memiliki harta melimpah hsil dari merampok Dana BOS. Punya kendaraan yang tergolong mewah untuk ukuran seorang pekerja sebagai Tim BOS. Tidak hanya itu, AH juga jadi Caleg dari salah satu parpol besar yang mengeluarkan uang banyak,” tuturnya.

Hisar menambahkan, apa yang dilakukan oknum Tim BOS berinisial AH tersebut merupakan perbuatan melanggar hukum yang hingga saat ini tidak tersentuh hukum.

“Perbuatan oknum Tim BOS berinisial AH ini adalah perampokan jahat uang negara melalui Dana BOS wajib dilakukan pengusutan. Kita minta aparat kepolisian untuk mengusut kasus ini dan menangkap oknum Tim BOS berinisial AH tersebut,” tuturnya.

Tidak hanya itu, Hisar juga meminta aparat hukum terkait melakukan pemeriksaan terhadap pengembalian Dana BOS pada 17 sekolah swasta di Kabupaten Tangerang tahun 2017, 2018 dan 2019.

“Silahkan aparat hukum melakukan pemeriksaan secara menyeluruh pengembalian Dana BOS pada 17 SMP swasta di Kabupaten Tangerang tahun 2017, 2018 dan 2019, pasti akan ketahuan siapa dalangnya,” katanya.

Sementara itu, salah seorang Tim BOS Provinsi Banten berinisial AH yang diduga ikut terlibat dalam permainan dugaan manipulasi Dana BOS ketika dikonfirmasi lebih memilih bungkam.

Penulis: Redaksi

judul gambar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *