banner 728x250

Kapolri Apresiasi Peluncuran 2 Buku Antikorupsi, Saat Menghadiri “Hakordia” di PTIK

Buku pendidikan antikorupsi disusun Lengkap oleh Satgassus Pencegahan Tipikor Polri.

judul gambar

JAKARTA – mediatransparancy.com | Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menghadiri acara peluncuran buku pendidikan antikorupsi yang disusun oleh Satgassus Pencegahan Tipikor Polri. Kegiatan itu dalam rangka peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia). Kegiatan peluncurannya bertempat di Auditorium PTIK, Jakarta Selatan pada, Senin (9/12/2024)

Dalam acara tersebut, diluncurkan dua buku. Yang pertama berjudul ‘Pendidikan Antikorupsi Transdisiplin’. Buku ini ditulis berbagai tokoh yang berpengalaman dalam pemberantasan dan pencegahan korupsi di Tanah Air. Kapolri Jenderal Listyo Sigit tiba dilokasi acara sekitar pukul 14.18 WIB. Kapolri diketahui akan meluncurkan secara resmi terbitnya dua buku tersebut.

judul gambar
Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo saat memberikan kata sambutannya di acara peluncuran buku pendidikan antikorupsi yang disusun oleh Satgassus Pencegahan Tipikor Polri. Kegiatan itu dalam rangka peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia). Kegiatan peluncurannya bertempat di Auditorium PTIK, Jakarta Selatan pada, Senin (9/12).dok-istimewa/hms-pmj/@Jag

Selanjutnya, buku lainnya yang diluncurkan ialah ‘Buku Orang Baik Belajar Antikorupsi (BOBA)’. Buku tersebut merupakan hasil kolaborasi Satgassus Pencegahan Tipikor dengan Universitas Islam Indonesia (UII).

Para penulis buku tersebut ialah mantan Pimpinan KPK Bambang Widjojanto (BW), mantan Penyidik KPK yang kini ASN Polri Novel Baswedan, mantan Koordinator Indonesia Corruption Watch Adnan Topan Husodo, mantan Pimpinan KPK Busyro Muqoddas, mantan Direktur KPK Giri Supradiono, Ketua Satgassus Pencegahan Korupsi Polri Herry Muryanto, Peneliti ICW Kurnia Ramadhana, akademisi UI Gandjar Laksamana Boanprapta, ahli hukum tata negara Bivitri Susanti, Sekretaris TII Danang Widoyoko dan Kawan-kawan.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit dalam amanat pesannya mengatakan, dua buku tersebut tak dipungkiri juga mengulas kritik terhadap institusinya. Sebab, berbagai aktivis dan akademisi turut memberikan karyanya mengenai anti korupsi dalam buku tersebut.

“Pada saat itu, dalam rapat kita sepakat itu kita berikan ruang yang seluas-luasnya, sehingga kemudian ya memang apa yang ditulis di buku ini kalau kita baca isinya pedes gitu,” tuturnya.

Menurut Kapolri, segala kritik harus dijadikan sebagai cara bebenah menjadi yang lebih baik lagi agar bisa maksimal memberikan pelayanan kepada masyarakat.

“Karena memang itu ya hal-hal yang kita lalui misalnya, termasuk di dalamnya perilaku birokrat, ada juga di dalamnya institusi Polri, itu memang satu hal yang harus kita perbaiki, dan mesti kita evaluasi,” tegas Kapolri.[]dok-ist./hms-pmj/@JAG

judul gambar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *