Jakarta, MediaTransparancy.com – Revitalisasi Dermaga Pulau Tidung terus menuai cibiran. Pasalnya, proyek dengan anggaran sebesar Rp 49 miliar yang dilaksanakan PT Rudy Jaya tersebut hingga saat ini belum juga selesai dikerjakan.
Molornya pelaksanaan Revitalisasi Dermaga Pulau Tidung tersebut disinyalir akibat adanya persekongkolan antara pejabat Dishub DKI, Kepala UPPD II, PPK dan konsultan pengawas, ditambah Kepala Pelabuhan (Kapel).
Hal tersebut disampaikan Sekjen LSM Gerakan Cinta Indonesia (Gracia), Hisar S kepada MediaTranparancy.id. Dikatakannya, proyek Revitalisasi Dermaga Pulau Tidung tersebut adalah proyek persekongkolan.
“Itu proyek persekongkolan. Dari awal lelang, dimana selisih harga penawar terendah dengan pemenang adalah Rp 7,7 miliar sangat tidak relevan. Tapi panitia lelang tetap paksakan,” ujarnya.
Dikatakannya, pemilihan pemenang tender yang tidak dilandasi profesionalisme, berdampak terhadap proses pelaksanaan.