JAKARTA, MediaTranparancy.com – Pada tahun anggaran 2023 Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Kepulauan Seribu mengalokasikan anggaran sebesar Rp 200.000.000 untuk kegiatan Pengadaan Perkakas Kerja Pantai Kepulauan Seribu yang dalam proses tender dimenangkan PT Samuel Reksa Rama yang beralamat di Gedung Jiwaseaya Lantai 3 Jalan RP Soeroso No 41, Gondangdia, Menteng, dengan harga kontrak sebesar Rp 197.908.948,50.
Namun belakangan, pelaksanaan proses tender tersebut mendapat kritikan dari berbagai kalangan. Pasalnya, keberadaan perusahaan pemenang tender tersebut dipertanyakan keabsahannya.
Dari informasi yang berhasil dihimpun MediaTranparancy.com dari sumber terpercaya menyebutkan, bahwa PT Samuel Reksa Rama tidak berkantor sesuai yang tercantum pada LPSE.
“Perusahaan tersebut tidak berkantor ditempat ini pak. Kalau yang bersangkutan hanya numpang alamat, saya tidak tau,” kata sumber tersebut yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Disampaikannya, pihaknya curiga pihak SKPD terkait tidak melakukan survei kantor secara baik dan benar.
“Mungkin surveinya dilakukan di warung kopi mas, atau di restoran. Sebab jika dilakukan secara benar, mereka pasti tau keberadaan kantor perusahaan tersebut,” ungkapnya.
Sementara itu, Kasudin SDA Kepulauan Seribu, Henri yang dikonfirmasi terkait alamat bodong perusahaan pemenang tender pada kegiatan Sudin SDA Kepulauan Seribu lebih memilih cuek.
Menanggapi adanya perusahaan dengan “alamat palsu” dalam tender kegiatan Sudin SDA Kepulauan Seribu, Sekjen LSM Gerakan Cinta Indonesia (Gracia), Hisar Sihotang yang dimintai komentarnya mengungkapkan, bahwa pihaknya menduga adanya persekongkolan.
“Kita menduga adanya persekongkolan dalam upaya mengakomodir rekanan binaan Sudin SDA Kepulauan Seribu,” ucapnya.
Dikatakannya, sangat tidak masuk logika akal sehat jika dilakukan survei kantor secara benar pihak Sudin SDA Kepulauan Seribu tidak mengetahui keberadaan kantor perusahaan pemenang tender tersebut.
“Tidak logis kalau pemeriksaannya benar. Tapi kalau tahapan pemeriksaan dilakukan sambil minum kopi di cafe, saya pastikan hasilnya sepahit kopi yang diminum,” katanya.
Untuk memperjelas keabsahan dan keberadaan perusahaan tender proyek Sudin SDA Kepulauan Seribu tersebut, pihaknya mendesak pihak-pihak terkait melakukan pemeriksaan secara baik dan benar.
“Aparat terkait, seperti Inspektorat DKI kita minta untuk turun melakukan pemeriksaan,” paparnya.
Penulis: Redaksi