Yogyakarta, Mediatransparancy.com – Bupati Bantul, Yogyakarta, Suharsono, mengancam akan memecat bawahannya yan terlibat dalam aksi pungutan liar (pungli).
Hal ini sebagai wujud komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul, untuk memberantas pungli. “Kalau ada yang melanggar dan sampai terbukti, akan saya beri sanksi tegas, sampai pemecatan,” kata dia, dikutip OZ, Jumat (21/10/2016).
Menurut Suharsono, pihaknya sudah mengumpulkan seluruh Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) agar memberikan penegasan kepada bawahannya untuk tidak mengulangi aksi pungli di lingkungan masing-masing.
Selain itu, pihaknya sudah menindak lanjuti laporan Forum Pemantau Independen yang beberapa waktu lalu menemukan adanya dugaan pungli yang dilakukan Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal (Dikmenof) Bantul dengan kedok syukuran terhadap para guru TK yang mendapatkan sertifikasi, dengan memanggil Kepala Dikmenof.
Suharsono menyampaikan, pihaknya meminta masyarakat yang dirugikan atas praktek pungli di daerahnya untuk melapor.
Meski begitu, pihaknya meminta laporan yang disampaikan harus disertai bukti. “Saya tidak mau hanya berdasarkan kata-katanya, sertakan alat bukti nanti langsung ditindak lanjuti,” ujar dia.
Ia menambahkan, pihaknya juga sudah memanggil Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata agar kejadian di Gunungkidul terkait pungli petugas TPR tidak terjadi di Bantul.
Ia memerintahkan agar TPR selalu dicek dan diawasi. “Jangan sampai kejadian di Gunungkidul terjadi di Bantul,” tandasnya.
Penulis : Chris Muryat/rel
