SEJARAH MARGA SIHOTANG
MEDIA TRANSPARANCY – Ompung Sihotang Sigodang Ulu berasal dari Bona Pasogit, tepatnya di Negeri Sihotang, Kecamatan Harian Kabupaten Samosir berseberangan dengan Pulau Samosir dengan huta Pintu Batu dan Desa Sigaol Simbolon. Ia adalah anak ke dua (ke-2) dari Si Raja Oloan yang memiliki 6 orang anak yaitu :
- SIGANJANG ULU NAIBAHO
- SIGODANG ULU SIHOTANG
- BAKKARA
- SINAMBELA
- SIHITE
- SIMANULLANG MANULLANG
ALKISAH,
Waktu itu Oppung Si Raja Oloan yang bermukim dan berkuasa di Daerah Desa Bakara merencanakan menghelat pesta besar yang akan mengundang para BIUS (Tokoh Adat) dan Tokoh Agama/Kepercayaan Parmalim dari seluruh Kawasan Tano Batak termasuk Pulo samosir.
Ketika Itu Oppung Si Godang Ulu sudah besar dan Dewasa, tetapi ada kelainan di Kepalanya yaitu adanya berupa benjolan-benjolan besar di Kepalanya, makanya disebut atau dipanggil Namanya SI GODANG ULU.
Ada Rasa malu di Hati Oppung Si Raja Oloan kalau nanti para tamu undangan melihat anaknya cacat, maka timbulah niat untuk menyingkirkan Si Godang Ulu untuk waktu yang agak lama dengan cara menyuruh Sigodang Ulu mencari kayu atau rotan yang panjang sekali dan harus benar benar lurus yang akan digunakan untuk tempat pengikatan (BOROTAN) kerbau yang akan gunakan dalam acara Pesta Bius.
Dengan rasa hormat dan loyalitas Sigodang Ulu kepada bapaknya dan tampa banyak pertanyaan mengatakan, ” Nauli Ma Amang Lao Pe Au Mangalului “, (Baik Lah Ayahannda, ananda akan pergi mencari) dan lansung berangkat menuju hutan arah Puncuk Bukit atau arah Kota Panggururan sekarang, maka berangkat lah beliau mencari rotan menelusuri Hutan Belantara tampa ada rasa capek dan mengeluh. Siang dan malam mencari, namun belum juga ketemu Pohon Rotan yang panjang dan lurus sesuai permintaan Ayahandanya. setelah bebrapa minggu kemudian, dia sampai di suatu tempat yang banyak Rotan (Hotang) betapa senangnya hati Sigodang Ulu ketika mendapatkan Rotan yang tinggi dan lurus tampa ada cacat dan ranting, lansung dia tebang dan dengan berjalan pelan pelan, dia menarik Rotan yang panjang mulai dari Desa Sihotang sampai dengan Desa Bakkara. Sigodang Ulu menarik Rotan tersebut melewati Hutan Belantara dan Bukit Bukit Terjal.
Ketika mendekati kampung halamannya, Oppung Si Godang Ulu melihat bekas bekas Pohon dan alat peralatan yang pernah di gunakan pada Pesta Bius, nah,,,timbul rasa curiga, namun untuk memastikan, dia mennanyakan Orang kampung sekitar, siapa yang berpesta dan kapan, dan orang kampung itu menjawab, ” Amanta Rajai Raja Si Raja Oloan”, mendengar jawaban itu, Oppung Si Godang Ulu kaget dan merasa sedih dan langsung menemui Ayahanda dan menanyakan tentang apa yang terjadi, dan di Jawab Oppung Si raja Oloan , Pesta sudah selesai dan kami menunggu Kayu atau Rotan yang kamu cari, karena terlalu lama maka kami mengunakan Kayu yang apa ada nya, saat itu juga Oppung Si Godang Ulu kecewa bercampur sedih dan lansung pergi meninggalkan Ayahandanya dari Kampung Bakkara. Sigodang Ulu pergi menuju hutan tempat pengambilan Rotan yang panjang dan yang lurus tadi, disanalah Oppung Si Godang Ulu bermukim sampai bertemu dan menikah dengan seorang gadis Boru Tamba dari anak Raja Huta Tamba yang bersebelahan dengan Huta Sihotang karena Hutan tempat Sigodang Ulu banyak Rotan (HOTANG) maka di sebutlah Marganya atau Panggilannya menjadi Raja Sigodang Ulu Sihotang yang berkuasa di Desa/Huta Sihotang .
Ompung Si Godang Ulu atau Sihotang ini memiliki 2 (dua) orang istri yaitu: Boru TAMBA dan Boru SIMBOLON. Hasil perkawinan dengan ke 2 istrinya dikaruniai 7 anak laki-laki (Bawa) dan 1 anak Perempuan (Boru).
Ke tujuh anak laki laki tersebut adalah :
- SIPARDABUAN
- SISORGANIMUSU
- SITORBANDOLOK
- SIRANDOS
- SIMARSOIT
- RAJA TUNGGAL HASUGIAN
- ORANG KAYA TUA HASUGIAN
Sedangkan satu satunya wanita bernama SOBOSIHON menikah dengan Raja Marsundang Simanjuntak dan memiliki 3 (tiga) orang anak yaitu:
- MARDAUP
- SITOMBUK
- HUTABULU
Foto: Akses menuju Huta Sihotang melalui jalur penyeberangan kapal
Sumber: Sitobandolok