JAKARTA, MediaTransparancy.com – Keberadaan bangunan melanggar di wilayah Jakarta Utara hampir setiap saat mendapat kritikan tajam dari masyarakat sekitar, LSM maupun media, namun perbaikan tidak kunjung dilakulan.
Data terbaru diperoleh MediaTransparancy.com, ditemukan bangunan dengan ketinggian tiga lantai di Jalan Tahap II, RT 8/19, Sunter Agung, Kec. Tanjung Priok, Kota Administrasi Jakarta Utara. Bangunan tersebut ditenggarai tidak memiliki izin membangun sebagaimana lazimnya membangun di DKI Jakarta.
Menanggapi keberadaan bangunan melanggar tersebut, Sekjen LSM Gerakan Cinta Indonesia (LSM GRACIA), Hisar Sihotang mengutarakan ketidakheranannya.
“Sesungguhnya tidak ada yang perlu di herankan. Justru saya akan heran apabila Ali Maulana Hakim sebagai Walikota Jakut bisa menciptakan jero bangunan melanggar di wilayah kekuasaannya,” ujarnya.
Dikatakan Hisar, semenjak dari dulu Kecamatan Tanjung Priok merupakan salah satu lumbung bangunan melanggar di Jakut.
“Kecamatan Tanjung Priok itu sudah dari dulu menjadi lumbungnya bangunan melanggar, tapi justru mereka membiarkan hal itu terjadi,” ungkapnya.
Disampaikan Hisar, bangunan melanggar di wilayah Jakut, khususnya Kecamatan Tanjung Priok sudah menjadi bisnis yang cukup menggiurkan.
“Itu (bangunan melanggar) adalah salah satu bisnis yang sangat menggiurkan dan paling cepat mendatangkan cuan. Semua mereka disitu merupakan pemain bangunan melanggar,” katanya.
Dikatakan Hisar, cara untuk menciptakan wilayah Jakarta Utara menjadi sepi bangunan melanggar adalah melakukan evaluasi.
“Jika Pj Gubernur mau merealisasikan wilayah Jakut agar berkurang dari bangunan melanggar itu gampang sekali. Copot Kasudin Citata, Copot Kasektor Citata Tanjung Priok, dan copot Kasie Pengawasan, ganti dengan yang lebih berkompeten dan memiliki niatan untuk menjadikan Jakut jero bangunan melanggar,” sebutnya.
Sementara itu, Kasudin Citata Jakut yang dikonfirmasi langsung memblok nomor WA dari MediaTransparancy.com.
Begitu juga dengan anak buahnya, Iwan Katim, yang memilih cuek ketika dikonfirmasi MediaTransparancy.com terkait keberadaan bangunan tersebut.
Penulis: Redaksi
