JAKARTA, MediaTransparansy.com – Pelaksanaan beberapa kegiatan Sudin SDA Jaksel menuai banyak sorotan publik. Bahkan tidak sedikit tudingan miring yang mengarah terjadinya dugaan korupsi.
Data yang diperoleh MediaTransparansy.com, beberapa kegiatan Sudin SDA Jaksel yang ditenggarai mengarah terjadinya pelanggaran dalam pelaksanaan kegiatan diantaranya, salah satu diantaranya adalah Proyek Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Drainase yg Terhubung Langsung Dengan Sungai Lintas Daerah Kabupaten/Kota dan Kawasan Strategis Provinsi di Jalan Sakti VI, RT006/001, Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jaksel.
Sesuai yang tercatat dalam papan proyek, kegiatan ini dikerjakan PT Armont Hoodie Situmeang, dengan konsultan pengawas PT Arika Agung Primajaya.
Kegiatan ini terindikasi proyek siluman, sebab tidak ditemukan fisik proyek sesuai alamat yg tertera dalam plang proyek.
Selain itu, jumlah anggaran tidak dicantumkan dalam papan proyek. Kecurigaan lainnya adalah, plang proyek dengan sengaja disembunyikan disemak-semak belukar dengan tujuan untuk mengelabui masyarakat.
Kegiatan lainnya yang menuai kritikan masyarakat adalah Proyek Pembangunan Embung di SDN 01 Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Pelaksanaan proyek ini dianggap berantakan dan tidak sesuai standar. Beberapa masalah yang ditemukan dilapangan meliputi, penggalian embung tidak cukup dalam, konstruksi gazebo dan trek jogging tidak aman dan berkualitas buruk, penempatan pompa air dan rumah jaga tidak sesuai dengan rencana.
Selanjutnya ada proyek di Jalan Ciledug Raya, Ulujami, Pesanggrahan. Proyek ini terindikasi proyek siluman karena tidak dilengkapi plang proyek sebagai papan informasi kepada masyarakat. Selain itu, pelaksanaan pekerjaan juga serampangan.
Sementara itu, Kasudin SDA Jaksel, Santo yang sudah berkali-kali dikonfirmasi MediaTransparansy.com terkait dugaan terjadinya pelanggaran dalam pelaksanaan beberapa kegiatan di Sudin SDA Jaksel tersebut seperti biasa lebih memilih cuek dan tidak mau tau.
Menanggapi banyaknya kegiatan Sudin SDA Jaksel yang terindikasi terjadi pelanggaran, Sekjen LSM Gerakan Cinta Indonesia (LSM GRACIA), Hisar Sihotang kembali mengenang terjadinya korupsi dalam pelaksanaan kegiatan pada Sudin PU Tata Air Jakarta Barat yang menjadikan banyak pejabat mendekam dalam penjara, dimana pada saat itu Santo diduga kuat terlibat.
“Saya jadi kembali teringat kejadian beberapa tahun yang lalu di Sudin Tata Air Jakbar, dimana terjadi korupsi berjamaah dan menjadikan banyak pejabat yang harus mendekam dalam jeruji besi. Santo ketika itu diduga kuat terlibat,” ujarnya.
Dikatakan Hisar, banyaknya permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan di Sudin SDA Jaksel terjadi akibat pengawasan yang berorientasi korup.
“Logika saya sangat sederhana. Jika pengawasan dilakukan dengan baik dan benar, hasilnya pasti baik. Sebaliknya, jika pengawasan yang dilakukan berorientasi korup, hasilnya akan acakadul,” ungkapnya.
Dikatakan Hisar, selain pengawasan internal (Sudin SDA Jaksel), bobroknya pilar pengawasan dari Irbanko Jaksel menjadikan pelaksanaan kegiatan di Sudin SDA Jaksel semakin ambyar.
“Bobroknya kinerja pengawsan Irbanko Jaksel semakin memperburuk keadaan. Hal ini dimanfaatkan para pejabat Sudin SDA Jaksel,” katanya.
Untuk mengantisipasi semakin maraknya persoalan dalam pelaksanaan kegiatan pada Sudin SDA Jaksel yang mengarah pada terjadinya kebocoran APBD Jakarta, Hisar menyarankan agar Gubernur Jakarta terpilih, Pramono Anung untuk melakukan evaluasi menyeluruh.
“Cukup banyak persoalan yang menjadi PR Gubernur Jakarta terpilih, Pramono Anung, khususnya di Dinas SDA. Kami menyarankan agar Pramono Anung melakukan evaluasi besar-besaran. Salah satu diantaranya mencopot Kasudin SDA Jaksel.
Penulis: Redaksi