JAKARTA, MEDIA TRANSPARANCY – Banyaknya korban dan ketakutan masyarakat membuat Negara ini harus mengambil sikap bahwa Akar Radikalisme masih hidup dan masih berkembang di Negara ini. Bom bunuh diri di Makassar yang kemarin membuktikan bahwa masih hidup nya Sel dan Akar Radikalisme di masyarakat Indonesia.
Ini perlu di sikapi secara serius oleh Pemerintah karena setelah pembubaran Ormas radikal di beberapa waktu lalu ternyata masih menyisakan hal seperti ini.
Ungkapan prihatin dan turut berduka cita kami ucapkan bagi para sodara-sodara kita yang terkena musibah bom tersebut, kami berbela sungkawa dan ini perbuatan yang tidak ber agama. Di sisi lain Sekjend BASMALLAH INDONESIA, menyampaikan bahwa aparat kepolisian harus mampu mengungkap dan menangkap kelompok dari aksi biadab tersebut. Dan menghimbau kepada Pemerintah untuk lebih intens melakukan sosialisasi tentang bahaya nya Radikalisme dan Terorisme yang berbaju agama.
“Ya. Kami fikir ini kan sebab salah memahami agama sebagai rahmat bagi semua alam dan akhir nya terjadi salah faham sehingga menafsirkan agama hanya sebatas kulit nya saja “ ungkapnya. “saya rasa semua agama mana pun tidak diajarkan soal kekerasan apalagi sampai melakukan perbuatan pengeboman tersebut” tambah Ramadhan.
Ramadhan Isa, mengatakan bahwa masalah yang terbesar yang mengakibatkan aksi nekat tersebut adalah salah dalam mengambil guru dalam pemahaman tentang agama. Maka hal ini perlu keseriusan dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahayanya hal tersebut. (Akmal)