banner 728x250

BENTENGI ANAK MUDA DARI TERORISME, IPNU-IPPNU TANJUNG PRIOK GELAR DIALOG DAN DEKLARASI ANTI TERORISME

judul gambar

JAKARTA, MEDIATRANSPARANCY.COM –  Terorisme yang sempat surut kembali naik ke permukaan. Berawal dari kericuhan di Marko Brimop antara polisi dan narapidana terorisme, yang kemudian diklaim oleh ISIS, disusul dengan serangkaian bom 3 gereja di Surabaya. Kejadian tersebut kembali mencoreng wajah islam yang sesungguhnya rahmatan lil alamin, terlebih setelah diketahui bahwa aksi teror tersebut dilakukan oleh keluarga muslim.

Merespon fenomena tersebut, PAC IPNU-IPPNU Tanjung Priok menggelar acara buka bersama, sekaligus dialog dan deklarasi anti terorisme, bersama sejumlah ikatan remaja masjid dan rohis yang ada di Kecamatan Tanjung Priok, Minggu (27/05/2018), di aula RW 02 Kel. Warakas.

judul gambar

Dalam sambutannya, Amelya Juniarti, ketua IPPNU Tanjung Priok menyampaikan “Acara ini diselenggarakan guna menjalin silaturahmi antara IPNU-IPPNU, remaja masjid, dan rohis yang ada di kec. Tanjung Priok sekaligus dalam rangka menolak segala aksi terorisme. Dari itu kita memberikan tema acara ini dengan “Ukhuwah Yes, Teroris No”.

Kemudian ditambahkan oleh Fadli Abas, ketua IPNU Tanjung Priok bahwa tujuan diselenggarakannya acara ini selain bersilaturahmi, juga membentengi anak muda dari paham Radikalisme dan Terorisme

“Berdasarkan penelitian bahwa anak muda adalah yang paling mudah diajak bergabung ke dalam kelompok mereka (teroris). Jadi acara ini selain untuk menjalin silaturahmi tapi juga sebagai upaya membentengi anak muda agar tidak terjebak ke dalam pusara terorisme” ujar mahasiswa STAISA tersebut.

Acara tersebut semakin menarik ketika memasuki sesi dialog perihal terorisme. Mochamad Dimyati, Alumni IPNU Jakarta Utara, menjelaskan “Tindakan teror adalah upaya yang dilakukan oleh individu atau kelompok yang membuat rasa takut. Jadi kita jangan takut terhadap kelompok mereka. Karena tujuan mereka adalah menebar ketakutan.”

Dilanjutkan oleh Muhammad Muhadzab, ketua PW IPNU DKI Jakarta “bahwa aksi teror tidak hanya terjadi secara fisik, tapi teror juga bisa menyerang secara psikis yaitu melalui interaksi lewat media. Maka saya menghimbau agar kita sebagai pengguna smartphone (telepon pintar), harus cerdas juga dalam menerima informasi yang ada di media sosial”

Acara ditutup dengan deklarasi anti terorisme yang dipimpin oleh Fadli Abas dan diikuti oleh semua peserta, diakhiri dengan buka puasa bersama.

Reporter: Akmal / Akbar Sidiq
judul gambar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *