Semarang, Mediatransparancy.com – Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP mengapresiasi kerja sama antara Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dengan Kepolisian RI (Polri) dalam rangka memberikan jaminan keamanan berinvestasi di Indonesia. Melakui komitmen kedua instansi tersebut, diharapkan dapat menggairahkan iklim investasi khususnya di Jawa Tengah.
Menurut Ganjar, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah yang mencapai 5,75 persen lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yang baru mencapai 5,1 persen, menjadi peluang masuknya investasi. Dengan peluang itu, investasi tidak boleh lagi dipersulit. Investasi harus dipermudah dan diberi kepastian yang ditunjukan dengan regulasi dan pengamanan.
“Kalau mereka sudah mau ke sini harus ada kepastian. Dan kepastiannya itu harus ditunjukan dengan regulasi dan keamanan,” kata gubernur pada Acara Forum Bisnis Jateng dalam Rangka Sosialisasi Pedoman Kerja BKPM-Polri tentang Jaminan Keamanan Berinvestasi di Indonesia, di Wisma Perdamaian, Selasa (1/11).
Investasi, imbuhnya, sangat penting untuk Jawa Tengah mengingat masih ada 15 kabupaten/ kota yang termasuk kategori miskin. Untuk itu, investasi yang besar dan banyak menyerap tenaga kerja harus dikawal dan diamankan sejak awal agar para investor tidak ragu dalam menanamkan modalnya.
“Ada 15 kabupaten/ kota yang miskin, pengangguran masih tinggi. APBN dan APBD tidak akan sanggup (menyelesaikannya). Maka hari ini ketika kita mau mengejar ketertinggalan, satu-satunya adalah dengan investasi,” ujar Ganjar.
Kerja sama antara BKPM-Polri ini akan ditindaklanjuti dengan meminta bupati/wali kota untuk melakukan debirokratisasi dan deregulasi yang mempersulit dan memperlama perizinan investasi. Salah satu upaya untuk mempercepat masuknya investasi yaitu dengan mendirikan kawasan industri dimana perizinannya dapat dilakukan dalam satu pintu. Ganjar berharap dengan adanya komitmen dari banyak instansi baik dari pemerintah pusat, provinsi, daerah serta penegak hukum dapat memperlancar investasi dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Penulis : Chris Muryat/rel
