banner 728x250

Ganjar Geram Temui Jalan Provinsi Berlubang

Foto : iLustrasi
judul gambar

Banjarnegara, Mediatransparancy.com – Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP mendapati banyak jalan berlubang di Jalan Provinsi ruas Banjarnegara-Wanayasa, tepatnya di Dusun Buratan Desa Kesenep Kecamatan Banjarmangu, saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Banjarnegara, Rabu (12/10). Temuan tersebut membuatnya geram.

Ganjar langsung turun dari mobilnya dan memanggil Kepala Balai Pelaksana Teknis (BPT) Wonosobo Dinas Bina Marga Jawa Tengah Soehardjito dan Koordinator Pengamat jalan BPT Wonosobo Sudarman yang juga ikut rombongan. Dia menilai kinerja BPT buruk karena jalan berlubang tidak segera dilakukan penanganan. Soehardjito pun beralasan terlambatnya penanganan tersebut karena masih menunggu Asphalt Treated Base (ATB) yang didatangkan dari Kebumen.

judul gambar

“Kami masih menunggu ATB dari Kebumen karena kita tidak punya pak,” kilah Soehardijto.

Gubernur kemudian meminta Koordinator Pengamat jalan BPT Wonosobo Sudarman menelpon petugas pengamat jalan di lapangan yang bernama Suripto untuk menanyakan perihal jalan berlubang tersebut. Jawaban Suripto membuat Ganjar tambah geram karena jalan tersebut sudah dilaporkan sejak dua minggu yang lalu namun belum ditangani. Padahal BPT telah berjanji dapat mengerjakannya hanya dalam waktu empat hari.

“Ndhisik janji karo aku empat hari lho mas. Sampeyan ora iso. Iki guyon kabeh nek modele kaya ngene,” kata Ganjar bernada tinggi.

Ganjar merasa program Jawa Tengah tanpa lubang yang dicanangkannya sudah diremehkan oleh para bawahannya yang ditugasi untuk melakukan pengamatan terhadap jalan-jalan provinsi. Selain itu, laporan yang dilakukan petugas pengamat jalan kepada koordinator pengamat jalan hanya sebatas lisan saja. Hal tersebut yang membuat gubernur langsung memberikan peringatan keras kepada keduanya.

“Ini saya peringatkan dengan keras hari ini karena ini dua minggu berarti anda tidak perform. Saya isin sama rakyat kalau kaya ngene. Aja nyepelekke aku,” tegasnya.

Melihat kondisi di lapangan seperti itu, Ganjar juga menelepon dan meminta Sekretaris Dinas Bina Marga Jawa Tengah membuat SOP tentang penulisan laporan. Birokrasi pelaporan hingga ke penanganan mesti dipersingkat dan jangan ada laporan secara lisan.

“Nyambut gawe dibayar negara kok lisan. Kuwi ora nyambut gawe. Tidak ada modelnya begini,” tuturnya.

Sebelumnya Ganjar juga melakukan peninjauan jalan provinsi ruas Banjarnegara-Wanayasa tepatnya di Desa Paweden Kecamatan Karangkobar yang mengalami longsor. Jalan tersebut nantinya akan dibuatkan jembatan bely yang akan selesai dikerjakan pada akhir Oktober ini. Setelah itu, pada 2017 mendatang ruas tersebut akan direlokasi dengan membebaskan lahan warga sepanjang 1.800 m di samping jalan tersebut.

Penulis : Chris Muryat/rel

judul gambar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *