PANDEGLANG, MediaTransparancy.com – Korwil GEMPITA Banten, Agus Rustandi, ST mendesak Pemerintah Daerah Pandeglang, Provinsi Banten untuk mengambil langkah konkrit dalam mengatasi masalah banjir yang melanda 13 kecamatan khususnya di Kabupaten Pandeglang.
Banjir yang melanda 13 kecamatan dengan ketinggian rata-rata kurang lebih 1 meter akibat hujan deras selama empat hari terakhir ini diantaranya melanda Kecamatan Saketi, Cisata, Pulosari, Labuan, Sukaresmi, Patia, Sobang, Cikesik, Munjul, dan Sindangresmi.
Akibat banjir tersebut, para petani pun mengeluh karena padi yang baru ditanam hanyut terbawa arus dan terendam banjir.
Bukan hanya petani padi saja, tapi petani-petani lain pun mengalami hal yang sama, termasuk petani Cabai, Timun, Kacang panjang, dan Bawang Merah.
Menurutnya, banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kalteng telah berdampak signifikan pada aktivitas masyarakat, infrastruktur, dan sektor ekonomi.
Agus menegaskan, bahwa penanganan banjir harus menjadi prioritas utama, terutama di daerah-daerah yang setiap tahunnya terdampak parah.
Ia menyarankan Pemerihtah Daerah maupun Provinsi untuk segera menyusun rencana jangka panjang, seperti pembangunan sistem drainase yang memadai di perkotaan, serta program penghijauan di daerah aliran sungai (DAS).
“Banjir ini bukan hanya soal fenomena alam, tetapi juga karena kurangnya pengelolaan lingkungan yang baik, sehingga Pemda harus proaktif, baik dengan anggaran yang ada maupun dengan menjalin kerja sama dengan pemerintah pusat,” ujar Agus.
Ia juga mengingatkan pentingnya sosialisasi kepada masyarakat tentang mitigasi bencana banjir dan peningkatan kesadaran lingkungan. Selain itu Agus meminta agar Pemda bisa mendistribusikan bantuan bagi warga terdampak banjir agar bisa berjalan lancar dan tepat sasaran.
“Jangan hanya fokus pada penanganan saat banjir terjadi. Kita harus pikirkan solusi preventif agar permasalahan ini tidak terus berulang setiap tahun,” tambah Agus.
Agus juga berharap semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun sektor swasta, dapat berkolaborasi untuk mencari solusi terbaik dalam menghadapi ancaman banjir di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, khususnya selama musim penghujan.
Lebih lanjut ia memintanya Pemda untuk segera mengambil langkah-langkah penanganan jangka pendek terhadap banjir yang melanda beberapa wilayah di provinsi Banten. Banjir yang dipicu oleh intensitas hujan tinggi ini telah menyebabkan sejumlah kawasan terendam, mengganggu aktivitas warga, dan mengancam keselamatan serta kesehatan masyarakat.
Korwil GEMPITA Banten ini berharap pemerintah Daerah dapat segera merespons dengan langkah-langkah nyata untuk mengurangi dampak banjir pada masyarakat.
“Banjir ini tidak hanya berdampak pada kerugian materi, tetapi juga mengancam keselamatan dan kesejahteraan warga. Penanganan yang cepat dan tepat harus menjadi prioritas,” tutupnya.
Penulis: HI