TAPUT, mediatransparancy.com – Setelah UNESCO menerima Kawasan Danau Toba menjadi anggota Global Geoparks Network (GGN) semua Kabupaten di Kawasan Danau Toba telah banyak melakukan upaya pembenahan pada Objek Geosite.
Salah satu Objek Geosite yang telah dibenahi adalah Huta Ginjang Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara.
Penataan Geosite Hutaginjang telah menjadikannya sebagai Magnet Luar biasa buat Wisatawan sekaligus akan menjadi Objek Wisata Unggulan di Kawasan Danau Toba.
Tidak bisa dipungkiri bahwa Objek Wisata Geosite Hutaginjang memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadikannya sebagai tujuan utama kunjungan wisatawan baik Nusantara maupun mancanegara.
Beberapa potensi yang sudah dikembangkan dan tersedia saat ini antara lain:
- Infrastuktur jalan sebagai akses menuju lokasi sudah sangat baik.
- Tersedia Fasilitas pendukung di lokasi seperti Kamar Mandi, Gajebo, Kios souvenir, Panggung Atraksi, Menara Pandang.
- Tersajinya Atraksi Olahraga rekreasi udara seperti Paralayang, Paramotor dan Gantole, juga tersedia Atraksi Budaya Batak.
- Objek Geosite Hutaginjang sangat dekat dengan Bandara Udara Silangit.
Jumlah kunjungan wisata ke Objek Wisata Geosite Hutanginjang berkembang sangat signifikan setelah Objek ini dibenahi oleh Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara yang didukung oleh Pemerintah Atasan dan Lembaga Lainnya. Sesuai dengan informasi yang didapatkan Awak Media Transparancy melalui Bapak Sasma Situmorang Kepala Dinas Pariwisata Tapanuli Utara bahwa jumlah kunjungan wisata ke Objek yang Luarbiasa ini terus meningkat (2020: 3.619 orang; 2022:16.643 orang).
Peningkatan kunjungan ini menunjukkan suatu peluang dan potensi luarbiasa untuk menjadikannya sebagai Objek Wisata Unggulan berdaya saing tinggi yang dapat berkontribusi besar dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah ke depan.Untuk mewujudkan hal tersebut sejalan dengan rencana program yang sudah dirancang oleh Pemerintah Daerah Tapanuli Utara, beberapa hal yang mendesak untuk dibenahi adalah:
- Dari sisi Atraksi; Perlu peningkatan kwantitas olahraga rekreasi udara seperti paralayang, gantole, paramotor, Layang-Layang dan Atraksi Budaya Batak seperti seni Tortor dan Seni Musik secara teragenda dan terpublikasi.
- Dari sisi Amenitas; Perlu peningkatan kwantitas dan kwalitas sarana prasarana dan pendukung lainnya seperti Home Stay, Air Bersih, sarana parkir standar(tidak berdebu), zona Selfi/Foto, kuliner khas lokal dan nasional, zona bermain ramah anak, Kamar mandi ramah perempuan, tempat sholat.
- Dari sisi Aksesibilitas; Perlu penyediaan sarana Angkutan Lokal menuju Pantai, tidak kalah pentingnya bahwa Pemerintah Pusat perlu peningkatan kwantitas penerbangan langsung ke Bandara Silangit dari Nusantara maupun dari Manca Negara.
Pembudayaan Sapta Pesona perlu digelorakan secara terus menerus dengan melibatkan semua lembaga dan lapisan masyarakat teristimewa para pelaku wisata. Disamping aspek sebagaimana disarankan pada poin tersebut, tidak kalah pentingnya perlu dibenahi Manajemen Pengelolaan Usaha Kepariwisataan dengan meningkatkan kwantitas dan kwalitas promosi serta kolaborasi dengan para stakeholder sehingga ke depan Objek Wisata ini menjadi pilihan Utama para Wisatawan.
Menatap Indah Danau Toba dari Atas Huta Ginjang (foto/dok_transparancy)Ketua Dewan Pimpinan Pusat PLSFK-GRACEINDO (Perkumpulan Lembaga Swadaya Forum Komunikasi Gerakan Cinta Entitas Indonesia) Sudirman Simarmata yang berkunjung langsung ke Objek Wisata Geosite Huta Ginjang(12/8/2022) menyarankan agar para pengelola wisata di lokasi disiapkan untuk bisa melayani para pengunjung dengan kemampuan ber Bahasa Inggris. Disamping itu diharapkan bahwa Tata Kelola Objek Wisata Geosite Hutaginjang Tapanuli Utara dikelola dengan Prinsip:”KASIH” (Kolaboratif, Antusiasme, Sinergitas, Integritas, dan Harmonis). Jayalah Objek Wisata Geosite Hutaginjang, Sejahteralah Tapanuli Utara dan Hebatlah Indonesia.