JAKARTA, MediaTransparancy.com – Dugaan terjadinya KKN dalam pelaksanaan pembangunan Hydrant Mandiri oleh Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Kota Administrasi Jakarta Timur pada tahun anggaran 2022 yang lalu terus menggelinding. Desakan berbagai elemen masyarakat untuk mengusut tuntas kasus tersebut terus bermunculan.
Bahkan belakangan ini, Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono yang dimintai komentarnya di Balaikota mengatakan akan menindaklanjutinya.
“Terima kasih informasinya, kita akan TL segera,” ujarnya.
Jauh bertolak belakang, anak buah Pj Gubernur Heru, yakni Kepala Dinas Gulkarmat DKI, Satriadi Gunawan yang sudah beberapa kali dikonfirmasi lewat pesan singkat Whatsapp lebih memilih cuek dan tidak mau tau.
Sementara itu, Kasudin Gulkarmat Kota Administrasi Jakarta Timur, Muchtar Zakaria yang berkali kali dikonfirmasi lebih memilih bersikap seperti Kadis Gulkarmat DKI yang lebih memilih cuek ketimbang bersikap welcome seperti Pj Gubernur.
Menanggapi dugaan terjadinya persekongkolan dalam pelaksanaan pembangunan Hydrant Mandiri oleh Sudin Gulkarmat Kota Administrasi Jakarta Timur, Sekjen LSM Gerakan Cinta Indonesia (LSM GRACIA), Hisar Sihotang kembali angkat bicara.
Menurutnya, Kasudin Gulkarmat Jakarta Timur melakukan sesuatu hal yang tidak lazim di Pemprov DKI.
“Muchtar Zakaria membuat sebuah terobosan baru yang tidak pernah terjadi di DKI. Hanya untuk mengakomodir kontraktor binaannya, dia rela menggali kubur mengangkat yang meninggal untuk dihidupkan kembali. Ini sesungguhnya spektakuler,” ungkapnya.
Dikatakan Hisar, bahwa proyek Pembangunan Hydrant Mandiri tersebut awalnya dilakukan pelelangan, namun dibatalkan dengan alasan waktu yang sudah tidak memungkinkan.
“Dengan alasan waktu yang sudah mepet, lelang tersebut dibatalkan. Namun pembatalan lelang tersebut tidak serta merta anggaran akan dikembalikan atau pelaksanaan untuk tahun anggaran berikutnya. Yang terjadi adalah, proyek Pembangunan Hydrant Mandiri tersebut tetap berjalan, alias dihidupkan kembali dengan metode E-Katalog,” katanya.
Bangkitnya proyek Pembangunan Hydrant Mandiri dari alam kubur dengan metode E-Katalog, Kasudin Gulkarmat Jaktim menunjuk salah seorang kontraktor berinisial RS, kontraktor yang selama ini menguasai proyek di Dinas Gulkarmat DKI maupun di Sudin.
“Beberapa Sudin melaksanakan kegiatan ini. Tapi Kasudin Gulkarmat Jaktim melakukan sebuah hal yang sangat luar biasa hebat menghidupkan yang sudah mati,” sebutnya.
Dikatakan Hisar, bahwa lelang tersebut hanyalah akal-akalan untuk tujuan mengelabui masyarakat.
“Lelang itu hanyalah akal-akalan Muchtar Zakaria untuk mengelabui masyarakat,” ujarnya.
Dikatakannya, jika lelang itu yang dilaksanakan, perusahaan jagoan Kasudin Gulkarmat Jaktim tidak akan menang tender.
“Jika lelang itu berjalan sesuai mekanisme yang ada, rekaman binaan Muchtar Zakaria pasti keok. Sehingga dibuatlah rekayasa dengan membatalkan proses lelang dan menggantinya dengan E-Katalog,” ungkapnya.
Disampaikannya, bahwa proyek Pembangunan Hydrant Mandiri oleh Sudin Gulkarmat Jaktim terindikasi kuat telah terjadi persekongkolan jahat untuk “merampok” APBD.
“Ini persekongkolan yang luar biasa jahat. Kasudin Gulkarmat Jaktim harus mengubah mekanisme pemilihan penyedia dari tahapan lelang menjadi E-Katalog demi mewujudkan ambisi untuk seorang pengusaha berinisial RS, yang selama ini menguasai proyek-proyek pengadaan di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan DKI dan Sudin Jaktim,” katanya.
Dikatakannya, sesuai aturan perundang-undangan, bahwa proyek yang batal dilelang, mestinya dilakukan lelang ulang pada tahun anggaran berjalan, atau anggaran tahun berikutnya.
“Tapi ini diam-diam dijalankan. Ini kan sebuah keanehan yang sangat luar biasa,” paparnya.
Disampaikannya, Peraturan Presiden No 93/ 2022 tentang Perubahan Ke-2 Atas Perpres No 106 tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, tidak membolehkan proyek yang gagal dilelang, tetap dijalankan (diserap).
Untuk menghindari terjadinya kesewenang-wenangan dalam pengelolaan anggaran di Dinas Gulkarmat DKI, Hisar menagih janji Pj Gubernur DKI untuk menindaklanjuti permasalahan tersebut.
“Kita meminta Pj Gubernur komit dengan ucapannya untuk menindaklanjuti permasalahan ini. Selain itu, untuk menghindari kesewenang-wenangan pengelolaan anggaran, kita minta Pj Gubernur untukencopot Kadis Gulkarmat DKI serta Kasudin Gulkarmat Jaktim dari jabatannya,” serunya.
Penulis: Redaksi