Jakarta, Mediatransparancy.com – Dalam persidangan Rabu(28/9/2016) terdakwa pembunuh Wayan Mirna Salihin yakni Jessica Kumala Wongso mengaku sempat digoda polisi saat masih menjalani pemeriksaan di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
Polisi yang menggodanya saat itu ialah Wakil Direktur Polda Metro Jaya, AKBP Herry Heryawan. Anak buah Kombes Krishna Murti (ketika masih Dirkrimum Polda Metro Jaya) itu menilai bahwa Jessica merupakan gadis yang masuk dalam kriterianya.
“Saya dapat pertanyaan dari Pak Herry Heryawan, kamu pacaran butuh yang seagama atau tidak? Kamu tipe saya banget,” kata Jessica saat memberi kesaksiannya di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (29/9/2016).
Godaan yang dilontarkan Herry saat Jessica baru saja menjalani pemeriksaan dengan metode hipnoterapi.
Selesai dihipnotis, ia terbangun dan melihat orang tak dikenal bersama mantan Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
“Saya cuma ditanya-tanya, terus bangun saya cuma bingung saja. Ada satu orang depan saya melototin saya aja, setelah itu saya bingung aja. Ada beberapa orang saya enggak pernah kenalin siapa, saya inget ada Pak Herry Heryawan,” tutupnya.
Sebagai informasi, hipnoterapi itu dilakukan penyidik sebelum Jessica ditetapkan sebagai tersangka. Metode itu digunakan untuk memodifikasi perilaku subjek, isi perasaan, sikap dan juga keadaan seperti kebiasaan disfungsional, kecemasan, sakit sehubungan stres.
Penulis : Chris Muryat
