LANGKAT, mediatransparancy.com – Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kakanwil Ditjenpas) Sumatera Utara, Yudi Suseno, turut serta dalam panen raya padi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Langkat, Kamis, 20 Maret 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mendukung program ketahanan pangan nasional yang diusung Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melalui Asta Cita, serta Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto.
Panen raya yang digelar di Lahan Pertanian Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas Narkotika Langkat ini dihadiri sejumlah pejabat, di antaranya Kalapas Narkotika Langkat Tapianus Antonio Barus, Kalapas Pancur Batu, Tribowo Kalapas Pemuda Langkat, Raymon Girsang, Kepala Rutan (Karutan) Tanjung Pura, Jimri Anton Nababan Karutan Pangkalan Brandan, Erwin Siregar serta unsur Forkopimda, termasuk Kapolsek Hinai, Camat Hinai, Dinas Pertanian Langkat, Dinas Ketenagakerjaan Langkat, dan perangkat Desa Cempa.

Dalam kesempatan tersebut, Kakanwil Ditjenpas Sumut, Yudi Suseno, mengapresiasi penuh kegiatan panen raya yang melibatkan petugas dan warga binaan pemasyarakatan (WBP). Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya mendukung ketahanan pangan nasional, tetapi juga menjadi bagian dari pembinaan kemandirian bagi WBP.
“Kami sangat mengapresiasi pelaksanaan panen raya ini sebagai bentuk nyata kontribusi Lapas dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Program ini sejalan dengan Asta Cita Presiden RI dan Akselerasi Menteri Imipas. Selain itu, kami berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi jajaran Lapas/Rutan lainnya di Sumatera Utara untuk terus berinovasi dalam pembinaan kemandirian WBP,” ujar Yudi Suseno.
Sementara itu, Kalapas Narkotika Langkat, Tapianus Antonio Barus, menjelaskan bahwa panen raya ini bertujuan memberikan pelatihan kemandirian berkualitas bagi WBP serta memberdayakan mereka dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Selain itu, hasil panen akan dipasarkan kepada masyarakat dengan harga terjangkau guna meningkatkan pendapatan WBP melalui premi serta berkontribusi pada Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Lebih lanjut, Yudi Suseno menegaskan bahwa pembinaan kemandirian bagi WBP harus terus ditingkatkan guna memberikan bekal keterampilan yang bermanfaat setelah mereka kembali ke masyarakat.
“Kami berharap kegiatan seperti ini terus berkembang dan menjadi contoh bagi Lapas lain. WBP yang memiliki keterampilan di bidang pertanian dapat lebih siap menghadapi kehidupan setelah bebas, sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi ketahanan pangan nasional,” pungkasnya.
Panen raya ini menjadi bukti nyata komitmen Ditjen Pemasyarakatan dalam menghadirkan program pembinaan yang tidak hanya bermanfaat bagi WBP, tetapi juga berdampak positif bagi masyarakat luas.