CIREBON, MediaTransparancy.com – Setelah purna sebagai penyelenggara Pemilu, tidak serta merta meredupkan semangatnya untuk terus menyibukkan diri dalam bekerja.
Dengan beralih profesi sebagai agen produk rumahan seperti sabun pel lantai, sabun pencuci dan pengharum pakaian hingga sabun pencuci piring dilakoni Dedi Haerudi, mantan komisioner KPU Kota Cirebon masa bakti 2018-2023.
Pria berperawakan sedang berkulit sawo matang yang biasa dipanggil Deha, memulai pekerjaan barunya tersebut setelah dirinya dinyatakan tidak lulus sebagai anggota KPU Kota Cirebon untuk masa bakti berikutnya.
“Saat pendaftaran anggota KPU Kota Cirebon kemarin saya ikut daftar. Semua tes saya lakukan, dan pada tahapan terakhir yakni pada sesi wawancara saya dinyatakan tidak lulus, tidak masuk 10 besar,” ujar Deha saat ditemui di gudang penyimpanan produknya, Jalan Pangeran Drajat Kota Cirebon, Rabu (21/12/2023).
Deha mengaku bangga menjadi agen. Dengan pengalaman sebelumnya saat bertugas di KPU yaitu pada divisi sosialisasi, dirinya yakin mampu menjual lebih banyak produknya.
“Saat di KPU saya bertugas pada divisi sosialisasi, tugas utamanya memberikan edukasi kepada masyarakat terkait seputaran tugas wewenang dan tanggung jawab KPU dalam banyak hal. Jadi memang saya terbiasa bertemu dan berdialog dengan banyak orang,” katanya.
Bagi Deha menjadi agen tidak akan menurunkan derajatnya. Justru kesempatan tersebut dia pergunakan dengan menawarkan produk-produknya kepada para calon legislatif (caleg) yang ikut kontestasi Pemilu kali ini.
“Banyak beberapa caleg yang membeli dan menjadikan produk saya sebagai bagian bahan kampanyenya. Paling banyak yang dipesan adalah sabun cuci piring. Pada kemasan botolnya ditempelkan stiker caleg. Bisa menjadi alat peraga caleg dalam kampanye,” terang Deha.
Bagi Deha pekerjaan ini halal. Kendati berganti pekerjaan yang membutuhkan tenaga ekstra, dirinya mengaku terus berusaha dan tetap mempunyai semangat lebih.
