banner 728x250

Mencuri Perhatian! Kanwil Ditjenpas Sumut Hadir Memukau Diacara IPPAFest 2025 dengan Beragam Hasil Karya Unggulan WBP

judul gambar

TRANSPARANSI, JAKARTA – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sumatera Utara (Kanwil Ditjenpas Sumut) turut ambil bagian dalam kegiatan Indonesia Prison Product and Art Festival (IPPAFest) 2025 yang digelar di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat pada Senin, 21 April 2025.

Festival yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan ini merupakan rangkaian peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-61 dan menjadi ajang strategis dalam memamerkan hasil karya kreatif dan produktif dari Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di seluruh Indonesia.

judul gambar

Kegiatan tersebut dibuka oleh Bapak Agus Andrianto selaku Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, dimana dalam arahannya beliau mengatakan “Hari ini tidak hanya membuka sebuah festival, tapi membuka panggung semangat, panggung harapan, dan panggung kemanusiaan”. Ujarnya

Dalam kegiatan tersebut, Kanwil Ditjenpas Sumut menampilkan berbagai hasil karya unggulan dari WBP binaan lapas dan rutan se-Sumatera Utara. Produk-produk yang dipamerkan merupakan hasil dari pembinaan yang memiliki nilai estetika dan ekonomis tinggi.

Antusias masyarakat untuk mengunjungi stand Kanwil Ditjenpas Sumut sangat luar biasa, sehingga Kanwil Ditjenpas Sumut berhasil menjual sebanyak 162 item yang terdiri dari (kerajinan tangan, karya seni rupa, produk kuliner, busana dan aksesori).

Kepala Kanwil Ditjenpas Sumut, Yudi Suseno, hadir langsung untuk mendampingi panitia dan meninjau stand pameran yang menampilkan hasil karya warga binaan. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi atas semangat para WBP yang mampu berkarya dan menciptakan sesuatu yang bernilai meskipun dalam keterbatasan.

“IPPAFest bukan sekadar pameran, melainkan ruang aktualisasi bagi warga binaan untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa mereka mampu berubah dan berkontribusi. Ini adalah bagian dari upaya membangun kepercayaan diri mereka, sekaligus menghapus stigma negatif yang selama ini melekat,” ujar Yudi Suseno.

judul gambar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *