TANGSEL, mediatransparancy.com – Sekelompok massa dari PT Multi Sarana Sakti (MSS), perusahaan yang bergerak di bidang peleburan besi menggelar demo di depan gerbang kantor PT Lintas Lima Benua (L5B), senin (5/12).
Hasil monitoring mediatransparancy.com di lokasi kejadian, para pendemo menuding PT L5B melakukan pengerusakan pagar PT MSS.
Adapun tuntutan para pendemo PT MSS ini agar PT L5B melakukan perbaikan terhadap pagar PT MSS yang roboh, yang katanya diakibatkan pembangunan pagar PT L5B.
Salah seorang pendemo yang dimintai komentarnya seputar maksud dan tujuan mereka melakukan demonstrasi di depan gerbang PT L5B berujar, bahwa kedatangan mereka hanya untuk meramaikan suasana.
“Kita hanya ikut meramaikan aja pak,” ujarnya polos.
Hasil investigasi mediatransparancy.com di lokasi pembangunan pagar PT L5B yang dituding PT MSS sebagai penyebab robohnya pagar mereka sepertinya tidak beralasan.
Robohnya pagar PT MSS diduga akibat berbagai hal, seperti termakan usia, tidak menggunkan tulangan yang kokoh pada saat pembangunan pagar, serta tergerus air. Karena tidak adanya saluran pembuangan air PT MMS, air mengalir persis melalui dudukan pagar milik PT MSS. Dan ketika hujan deras turun beberapa waktu lalu, sebahagian pagar PT MSS roboh.
Sekjen LSM Gerakan Cinta Indonesia (Gracia), Hisar Sihotang yang turun langsung meninjau lokasi robohnya pagar PT MSS mengatakan, bahwa tuduhan managemen PT MSS tidak realistis.
“Tuduhan PT MSS yang menuding pembangunan pagar perusahaan kita yang mengakibatkan pagar itu roboh sangat tidak realistis dan mengada-ada,” ungkapnya.
Disebutkannya, robohnya pagar PT MSS akibat usia dan faktor alam. “Saya sudah lihat secara langsung pagar yang roboh tersebut. Dan apa yang pendemo sampaikan sama sekali tidak berdasar,” sebutnya.
Disampikannya, hal lainnya adalah, bahwa yang melaksanakan demo di depan kantor PT L5B diduga bukan karyawan PT MSS.
“Yang demo itu bukan karyawan PT MSS, tapi pendemo bayaran. Apa urgensinya karyawan PT MSS melakukan aksi demo ke PT L5B hanya karena pagar perusahaan itu roboh? Jika mereka merasa benar, kan ada pengacara, laporkan kepada aparat hukum,” sebutnya.
Ditambahkan Hisar, pihaknya dalam waktu dekat justru akan melaporkan operasional PT MSS akibat pencemaran lingkungan.
“Kita sedang mengumpulkan bukti-bukti kalau operasional perusahaan tersebut mencemari lingkungan akibat asap yang dikeluarkan saat mereka bekerja. Dan permasalahan ini sudah banyak dikeluhkan warga sekitar,” paparnya.
Sementara itu, manajemen PT L5B yang dikonfirmasi menyebutkan, bahwa ada saluran air milik PT MSS yang mengalir ke lahan PT L5B.
” Adasaluran air selama ini mengalir ke tanah PT L5B sebelum diurug,” katanya.
Disampaikannya, bahwa telah ada kesepakatan bersama kedua perusahaan dalam hal pembuatan pagar.
“Sudah ditandatangani kesepakatan bersama masing-masing buat pagar, dan itu sudah dilaksanakan PT L5B. Kok malah sekarang minta ganti rugi. Terus kesekapatan sebelumnya apa tidak berlaku berlaku?” jelasnya.
Disampaikannya, pimpinan PT L5B telah menyampaikan kepada pihak PT MSS agar menyelesaikan secara hukum jika PT MSS tetap bersikukuh dengan permintaannya.
“Direktur PT L5B sudah menyampaikan ke Effendi, wakil dari MSS, kalau mereka tetap bersikukuh dengan permintaannya, disarankan diselesaikan secara hukum saja. Tapi malah mereka malah melakukan unjuk rasa di depan gerbang perusahaan orang. Ini sangat mengganggu,” sebutnya.
Ditambahkannya, PT Multi Sarana Sakti tidak memiliki kolam penampungan air, sehingga jika terjadi banjir mengakibatkan bangunan pagar milik perusahaan tersebut soak. Anggiat