Samosir, Mediatransparancy.com – Sebelumnya, para pasien “gagal ginjal” harus dirujuk ke Rumah Sakit diluar Samosir untuk mendapatkan penanganan medis. Itu karena peralatan untuk penanganan penyakit itu belum ada di RSU yang ada di Samosir. Namun setelah hadirnya “Hemodialisa” di RSUD dr. Hadrianus Sinaga Pangururan, pasien gagal ginjal sudah bisa ditangani di Samosir.
Hemodialisa diresmikan oleh Bupati Samosir (Vandiko Timotius Gultom) bersama direktur RSUD dr. Hadrianus Sinaga (dr. Iwan Sihaloho) di halaman RSUD dr. Hadrianus Sinaga, pada hari Selasa, 8 Oktober 2022. Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita oleh Bupati Samosir.
Setelah ini, pemkab Samosir akan melengkapi pelayanan kesehatan di RSUD. “Akan kita optimalkan lagi, untuk penambahan dokter spesialis di kabupaten Samosir. Agar masyarakat Samosir terlayani semakin baik”, kata Vandiko Gultom. “Saya menitipkan agar layani masyarakat dengan prima. ”
Dalam sambutanya, dr. Iwan Sihaloho menjelaskan latar belakang diadakanya Dealisa di Samosir, mengingat penyakit gagal ginjal yang jumlahnya semakin meningkat dan membutuhkan biaya tinggi.
Sebelumnya, di Samosir ada 17 orang penderita gagal ginjal yang berobat ke luar. Dengan Jarak tempuh yang cukup makan waktu, dan biaya yang dikeluarkan juga cukup besar.
Sehingga hal tersebut mendorong RSUD, membuat pengadaan alat Dealisa. “Supaya masyarakat dengan kondisi gagal ginjal mampu ditangani tanpa dirujuk ke luar Samosir. Termasuk juga pengnjung yang datang ke Samosir, siap dilayani,” kata Iwan Sihaloho.
Ada 5 buah alat Dealisa yang sudah siap digunakan di RSUD dr. Hadrianus Sinaga, yakni: 4 alat non infeksius dan 1 alat infeksius. Hingga 8 November 2022, sudah ada sebanyak 8 orang pasien Cuci darah 2 kali dalam seminggu, di RSUD tersebut.
