JAKARTA, MediaTranparancy.com – Sorotan terhadap pelaksanaan seluruh proyek saluran milik Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Kota Administrasi Jakarta Timur terus menggelinding bak bola salju. Bagaimana tidak, hampir seluruh proyek saluran milik Sudin SDA Jaktim yang dikerjakan tidak mematuhi spesifikasi yang telah ditentukan.
Data yang diperoleh MediaTranparancy.com, seluruh pekerjaan saluran milik Sudin SDA Jaktim dikerjakan tanpa menggunakan lantai kerja dengan ketebalan 5 cm, tidak menggunakan pasir urug, ada yang menggunakan Uditch dengan kondisi pecah, pemasangan Uditch tidak rata dan tidak rapat, dan lain sebagainya.
Seperti contoh, pembangunan saluran di Pisangan Lama I, pembangunan saluran di Jalan Galur Sari, pembangunan saluran Jl Rambutan – Jl Supriyadi – Jl Kemuning (Kec. Matraman), dan lain sebagainya.
Kepala Seksi Pembangunan Saluran Sudin SDA Jaktim, Tengku Saugi yang dikonfirmasi akhir bulan Maret 2023 yang lalu mengemukakan, bahwa seluruh pekerjaan saluran milik Sudin SDA Jaktim wajib menggunakan lantai kerja.
“Bahwa sesuai ketentuan pekerjaan diharuskan menggunakan lantai kerja (B0). Namun Selanjutnya pada PHO akan dilakukan pemotongan sesuai terpasang di lapangan, pemasangan U-Ditch dilakukan dengan rapat, tetapi jika jalan agak berbelok maka U-Ditch akan menyesuaikan. Kerapatan antar berton Udith akan dilakukan finishing menggunakan spesi beton dan pekerjaan U-ditch harus menggunakan U-ditch dengan kualitas baik,” kata Saugi.
Namun atas pelanggaran yang terjadi dalam pelaksanaan pekerjaan saluran tersebut, Tengku Saugi sama sekali tidak ada upaya untuk melakukan perbaikan, bahkan terkesan melindungi rekanan yang tidak bekerja sesuai kontrak yang sudah ditentukan.
Terbukti, untuk menutupi kebobrokan dalam pelaksanaan pekerjaan saluran tersebut, Kasudin SDA Jaktim, Wawan Kurniawan harus membuat laporan “bohong” ke Walikota Jaktim, Anwar, yang ingin memperlihatkan seakan-akan mereka telah bekerja dengan baik dan benar.
Buruknya kualitas pekerjaan saluran milik Sudin SDA Jaktim tak terlepas dari peran pengawasan yang dilakukan Sudin SDA Jaktim dan konsultan.
Konsultan yang mengawasi pelaksanaan pekerjaan saluran milik Sudin SDA Jaktim merupakan konsultan amatiran, ditambah sistem kerja pengawasan dari Sudin SDA Jaktim yang tidak becus.
Kasudin SDA Jaktim, Wawan Kurniawan yang dikonfirmasi terkait buruknya pekerjaan saluran di Jaktim mengatakan akan memanggil semua pelaksana.
“Bukan melakukan pembiaran bang. Kita akan TL. Senin besok kita.akan panggil semua pelaksana,” ungkapnya.
Akan tetapi, Wawan Kurniawan yang dikonfirmasi terkait hasil dari pemanggilan semua pelaksana kegiatan Sudin SDA Jaktim tersebut, Kasudin SDA Jaktim ini kembali mempertontonkan sikap cueknya.
Sementara itu, Sekjen LSM Gerakan Cinta Indonesia (LSM Gracia), Hisar Sihotang yang dimintai komentarnya terkait pelaksanaan pekerjaan saluran milik Sudin SDA Jaktim kepada MediaTranparancy.com menyampaikan, bahwa ada dugaan persekongkolan jahat antara Sudin SDA Jaktim, konsultan dan Kontraktor pelaksana.
“Tugas masing-masing itu jelas sekali. Sudin SDA Jaktim sebagai pengawas internal, konsultan sebagai konsultan pengawas, kontraktor sebagai pelaksana kegiatan. Jika ada pekerjaan yang tidak beres dan dibiarkan, mereka bertiga bersepakat,” ungkapnya.
Dikatakan Hisar, ada dari antara pekerjaan saluran tersebut yang sudah diinfokan dari bulan Maret lalu, seperti pekerjaan saluran Pisangan Lama I.
“Proyek Pisangan Lama I itu sudah diinfokan dari setengah tahun yang.lalu, tapi yang dilakukan adalah pembiaran. Itu namanya persekongkolan atau bukan?” tanya Hisar.
Ia mengatakan, Kasudin SDA Jaktim, Wawan Kurniawan bersama anak buahnya tidak mampu mewujudkan kepentingan masyarakat Jakarta Timur untuk melaksanakan seluruh kegiatan yang dibiayai APBD.
“Kasudin SDA Jaktim bersama anak buahnya lebih fokus mengedepankan kepentingan rekanan yang tidak bekerja sesuai aturan yang sudah disepakati bersama, dari pada kepentingan masyarakat,” sebut Hisar.
Untuk memperoleh hasil pekerjaan saluran yang dibutuhkan masyarakat sesuai yang sudah direncanakan dan disepakati bersama, Hisar mendesak agar dilakukan evaluasi menyeluruh.
“Untuk memperoleh hasil sesuai yang rakyat yang digelontorkan melalui APBD DKI, kita mendesak agar Pj Gubernur, Heru Budi untuk segera dilakukan evaluasi menyeluruh. Sebab ini bukanlah kelalaian semata, tapi sudah unsur kesengajaan,” ucapnya.
Ditambahkan Hisar, bahwa tugas Sudin SDA Jaktim adalah melakukan pengawasan pekerjaan kontraktor maupun konsultan pengawas.
“Bukan mengajak pelaksana maupun konsultan untuk bersekongkol dan membiarkan pekerjaan asal jadi,” paparnya.
Selain melakukan evaluasi terhadap jajaran Sudin SDA Jaktim, Hisar juga meminta agar diberlakukan sanksi blacklis terhadap kontraktor pelaksana maupun konsultan.
“Itu konsekuensi, mereka wajib bertanggungjawab,” sebutnya.
Penulis: Redaksi