KUTACANE, Transparancy – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Kutacane menggelar upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-96 dengan tema “Maju Bersama Indonesia Raya” di halaman Kantor Lapas, Senin, 28 Oktober 2024.
Sumpah Pemuda merupakan salah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Peristiwa ini lahir dari masa kebangkitan nasional yang mendorong para pemuda untuk mengintegrasikan organisasi kepemudaan menjadi satu gerakan nasional.
Sejarah Sumpah Pemuda (27 – 28 Oktober 1928) Lahirnya Sumpah Pemuda bermula dari Kongres Pemuda II yang digagas oleh Persatuan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) dan dihadiri oleh organisasi pemuda. Rapat pertama ini diselenggarakan di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng.
Upacara tersebut dipimpin langsung Kepala Lapas (Kalapas) Kelas II B Kutacane, Chandra Wiharto dan turut diikuti seluruh pejabat dan pegawai Lapas Kelas II B Kutacane.
Dalam kesempatan tersebut, Chandra membacakan amanat tertulis Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Ario Bimo Nandito Ariotedjo yang menyampaikan bahwa momentum ini merupakan kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk memberikan perhatian yang lebih besar kepada agenda-agenda pengembangan kepemudaan sebagai bagian penting dalam Pembangunan Indonesia, baik dalam posisi pemuda sebagai subjek Pembangunan maupun sebagai objek Pembangunan.
“Mari kita satukan persepsi, dengan pemerintah yang baru ini agar kita dapat menuju Indonesia Raya yang lebih maju,Janganlah menjadi orang-orang penyumbang masalah dan onar dalam bangsa dan Negara ini” Ucap Chandra
“Harapan kepada pemuda untuk lebih berperan dalam Pembangunan Nasional Indonesia adalah tepat adanya, karena pada hakikatnya pemuda adalah pemilik masa depan,” ujar Chandra
Diakhir sambutannya, Chandra Wiharto mengajak seluruh jajarannya untuk bersama-sama melakukan berbagai macam langkah untuk mengembangkan potensi pemuda melalui aktivitas yang mendorong perkembangan kreativitas dan innovasi pemuda Indonesia dengan berbagai cara yang dapat dilakukan.