SAMOSIR, MEDIA TRANSPARANCY – Jalan Perlintasan dari Desa Huta Tinggi Kecamatan Pangururan menuju Desa Sabungan Kecamatan Ronggur Nihuta, Kabupaten Samosir, Propinsi Sumatera Utara, longsor. Akibat kejadian ini seluruh badan jalan disepanjang 20 meter kurang lebih tertimbun tanah.
Lokasi longsor ini tidak begitu jauh dari objek wisata “Danau Di Atas Danau” atau Danau Sidihoni, yang merupakan icon objek wisata andalan daerah tersebut.
Investigasi yang dilakukan Media Transparancy, Sabtu (30/1), ada dugaan tanah sekitar lokasi longsor diduga dimanfaatkan oleh warga yang tidak bertanggung jawab untuk keperluan bahan baku pembuatan batu bata merah.
Salah seorang warga disekitar lokasi longsor yang dikonfirmasi mengaku adanya aktivitas warga mengambil tanah disekitar lokasi kejadian longsor untuk material batu bata, sehingga menimbulkan erosi.
“Hal ini dapat menjadi masukan kepada pemerintah daerah, terkhusus Polisi Pamong Praja agar dilakukan pencegahan atau pelarangan pengambilan bahan material tanah dari lokasi tersebut, yang berakibat rusak fasilitas umum yaitu akses jalan kabupaten tersebut,” ungkapnya.
Sementara itu, Camat Ronggur Nihuta, Silalahi yang dikonfirmasi mengemukakan, bahwa lokasi tersebut memang rawan longsor.
“Sudah berulang-ulang, longsor apalagi pada musim penghujan pada bulan-bulan Desember, dimana curah hujan agak lebat lae,” ujarnya.
Dikatakannya, untuk mengantisipasi longsor, pihaknya sudah mengajukan peemohonan ke pihak PUPR Kabupaten Samosir agar dilakukan dix pengaman jalan.
“Mudah-mudahan tahun ini mereka bisa akomodir. Apalagi ini terkait anggaran masa covid 19,” tuturnya.
Ketika disinggung adanya oknum tak bertanggung-jawab mengambil bahan baku tanah liat untuk batu bata dari daerah itu, Silalahi membanatah akan hal tersebut.
“Itu tidak benar. Bahkan kita sempat sodorkan kepada mereka supaya mengambil tanah ada dilokasi jalan yang ditimpa longsor, supaya ikut mereka melakukan pembersihan ruas jalan,” terangnya.
Khamel Sihotang