Jakarta, mediatransparancy.com – Warga yang bermukim di rumah susun (rusun) mendapatkan berbagai pelatihan. Dengan pelatihan yang dilakukan bisa menambah pendapatan warga. Salah satu yang sudah dijalankan yakni dalam bidang cocok tanam.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, usaha cocok tanam yang sudah berkembang yakni Rusun Marunda. Warga yang sebelumnya tinggal di Kawasan Kalijodo diberikan pelatihan cocok tanam.
“Lapak usaha tegantung kamu usaha, laporin rekening bank, terus kami juga tawarkan kamu mau nanam sayur atau cocok tanam nggak,” kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (19/10/2016).
Bagi warga yang memiliki kemauan, Pemprov DKI menyediakan bantuan modal . Dari modal itu keuntungannya sebanyak 80 persen untuk warga dan 20 persen untuk pemerintah.
“Lihat warga yang dulu tinggal di Kalijodo, semua hampir berhasil tanam sayur semua, kami bantu bibit segala macem,” ucapnya.
Namun, Basuki sempat mengkritik pengelolaan tanaman hidroponik di Rusun Marunda. Dirinya tak ingin jika pelaksanaannya diatur berdasarkan kelompok dan diketuai oleh salah satu warga.
“Dia bentuk kelompok, nggak boleh bentuk kelompok, ada bosnya. Harusnya tidak seperti itu, tapi masing-masing warga mengembangkan sendiri, jadi ketahuan siapa yang berhasil,” tandasnya.
Seperti halnya seorang wanita berusia 40 tahun ini sangat mencintai Rusunawa Marunda Cilincing Jakarta Utara, sejak rumahnya di gusur di wilayah Kalijodo Jakarta Utara oleh Pemerintah DKI Jakarta.
Pada awalnya melihat Surat Peringatan Pertama dari walikota Jakarta Utara, Lilis nama seorang ibu asal Solo yang sudah lama tinggal di DKI Jakarta Utara ini tidak ada niat untuk tinggal di rusunawa karena sangat jauh untuk mencari nafkah yang saat itu sebagai pedagang nasi di sekitaran Pluit Jakarta Utara.
Lilis sempat mengatakan kepada suaminya untuk segera mencari sebuah rumah kontrakan yang dekat dengan dagang nasi dan bekerja suaminya yang sebagai supir box di salah satu perusahaan daerah Penjaringan Jakarta Utara.
Tak terasa waktu pemberian Surat Peringatan (SP) yang ke tiga dan hanya hitungan jari saja, Lilis bersama suaminya mencoba mensurvai lokasai rusunawa Marunada yang dianggap saat sebelumnya sangat jauh untuk mencari nafkah demi kehidupan keluarganya itu.
Tetapi apa yang dipikirkan Lilis ketika melihat ke rusunawa Marunda itu, justru Lilis berubah pikiran secara mendadak bahkan suaminya sendiri merasa heran dengan keputusan istrinya itu lebih baik tinggal di rusunawa Marunda di banding harus mengontrak rumah.
“Saya melihat banyaknya tanaman dan tumbuhan di sekitaran rusunawa Marunda berarti di sini ada kehidupan dan masa depan”, ujar Lilis yang memiliki kelebihan bertani dan bercocok tanam.
Lilis seorang eks pedagang nasi di Kalijodo Jakarta Utara, telah lama mengharapkan perhatian dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) demi terwujudnya “Agro Wisata” di kawasan Rumah Susun (Rusun) Marunda yang baru ditinggali dirinya beserta keluarga.
Selain memiliki gagasan dalam membangun “Argo Wisata” di sekitar rusunawa yang juga sebagai rusun kebanggaan Presiden RI Jokowi, Lilis juga di tunjuk sebagai Ketua RT. 11 oleh warga seusai acara“Temukan Obati Sampai Sembuh Tuberculosis” (TOSS TB) yang dihadiri Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Rusun Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, beberapa waktu lalu pada Sabtu (2/4/2016) kemarin.
Sejak gagasannya di setujui oleh para pejabat yang mengurusi rusunawa tersebut, Lilis mengaku telah membuat proposal untuk mengembangkan agro bisnis yang dirancangnya, dan gagasan tersebut telah mendapatkan respon positif dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, “Tinggal menunggu pak Presiden untuk datang ke sini (rusun Marunda) agar rencana agro bisnis yang saya rancang ini dapat terealisasi dan dapat ditingkatkan menjadi salah satu Agro Wisata di Jakarta Utara. Dengan dukungan Presiden, hal ini pasti dapat terwujud dengan segera,” jelas wanita motivator pertanian ini, yang semasa mudanya telah banyak mengikuti pelatihan agrobisnis dengan pihak internasional, kepada wartawan di Blok A, rusun Marunda.
Dalam rancangannya, Lilis telah memperhitungkan jenis tanaman yang sesuai dengan jenis dan kondisi tanah Marunda. Dirinya telah mengukur kadar asam pada tanah (pH tanah) menggunakan metode tradisisonal dengan memanfaatkan kunyit dan kapur.
Itulah sebabnya, Lilis menyimpulkan tanah di kawasan rusun Marunda, ideal untuk tanaman buah Naga serta tanaman usia panen pendek lainnya yang dapat menjadi sumber pemasukan bagi warga untuk memenuhi kebutuhan setiap harinya,
“Bedengnya ditinggikan karena ketinggian tanah mendekati ketinggian permukaan laut. Warga dari rusun bersedia akan kita libatkan mengembangkan ini,” katanya.
Wanita asal Solo, Jawa Tengah ini, kini telah siap menantikan bantuan peralatan dari Pemprov DKI Jakarta mewujudkan Agro bisnis di kawasan rusun Marunda yang dirancangnya, “Rusun Marunda itu sangat indah dan tenang. Saya yakin ini akan menjadi salah satu tujuan Agro Wisata di Indonesia,” tandas wanita yang saat ini berprofesi sebagai petugas kebesihan rusun Marunda ini
Oleh sebab itu sekali lagi Lilis juga terima kasih kepada Gubernur DKI Jakarta dimana sejak lama di tunggu-tunggu jawabannya terkait dengan pengelolahan Argo Wisata tersebut, kini terjawab sudah.
Penulis : Subarkah