JAKARTA – MediaTransparancy.Com | Dianggap telah menjadi ‘biang keladi’ kemacetan arus lalu lintas di sepanjang Jalan Supryadi arah Kampung Rambutan warga dan para pengguna jalan, baik itu kendaraan roda empat (4) maupun roda dua (2) meminta Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur (Sudin Hub) untuk segera membongkar beton penghalang Jalan/Road Barrier beton yang menjadi masalah serius Kemacetan akibat penyempitan jalan, tepat di depan Pasar Buah Pasar Rebo, terletak di wilayah RT.005/RW.05 Kampung Susukan Jakarta Timur. Terpantau pada, Senin (02/9/2024)
Apalagi pada jam-jam sibuk, seperti pulang maupun berangkat kerja. Para pengguna jalan di wilayah tersebut merasa jengkel akibat kemacetan yang terjadi setiap harinya akibat penghalang beton jalan tersebut di tambah lagi kendaraan besar (bus-bus) yang sering ‘ngetem (Mangkal) seenaknya membuat keadaan bertambah semberawut kondisinya.
Hal ini di keluhkan warga pengguna jalan roda empat (4), Ardiyanto yang setiap hari pulang dan berangkat kerja di RS Pasar Rebo Jakarta Timur untuk kembali ke rumahnya di Bilangan Jati Asih, Kota Bekasi Jawa Barat.
“Setiap pulang kerja macet terus pak, lebih baik di bongkar saja betonnya biar sedikit longgar dan jalur jadi lancar,” ujar Andiyanto.
Andiyanto juga menambahkan, bahwa percuma ada petugas Dishub maupun Polantas kalau penghalang belum di bongkar akan merugikan semua pihak pengguna jalan yang terjebak kemacetan panjang hingga ke Jalan TB. Simatupang ataupun dari jalan Raya Bogor arah ke Kampung Rambutan, Pasar Rebo.
Hal senada juga diungkap warga Kp. Susukan Firman yang sehari-hari berjualan di wilayah tersebut sudah puluhan tahun yang lalu, Firman mengungkapkan sebelum adanya pemasangan beton pembatas Jalan tersebut tentunya tidak semacet sekarang.
“Dulu sih longgar aja mobil dari arah Lebak bulus bisa ambil kanan kalau di sebelah kiri ada mobil pribadi atau bus yang minggir,” ungkap Firman.
Menanggapi hal tersebut, Ferry Sang Kabid Humas Forum Wartawan Jaya Indonesia (FWJ Indonesia) yang juga pemerhati lingkungan meminta Pemda DKI Khusus Dishub Jakarta Timur untuk mengkaji ulang dampak dari beton pembatas Jalan/Road Barrier beton yang sengaja dipasang untuk mengurai kemacetan malah malah membuat kemacetan.
“Sebaiknya pihak Dishub Jakarta Timur mengkaji ulang pemasangan Road Barrier Beton, selain tentunya melihat dari aspek sosial dan dampak lingkungannya,” kata Ferry.
Ferry juga menegaskan, imbas pemasangan dinding beton oleh pihak Dushub Jakarta Timur tersebut, selain membuat penyempitan Jalan yang berakibat kemacetan setiap harinya, juga membuat kecelakaan akibat lepasnya rangkaian beton tersebut akibat tersenggol Bus dan Truk yang melintasi Jalan dan menjadi tempat mangkal oknum- oknum PO. Bus dari terminal Kampung Rambutan.[]dok-istimewa / fwj.i/hms/ JAG